Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Kampus, UPNVJ Gelar Seminar Bersama BNN

Screen_Shot_2020-12-05_at_10.35.03.png

HumasUPNVJ - Keresahan masyarakat Indonesia akan rusaknya generasi muda yang disebabkan oleh bahayanya penyalahgunaan narkotika dirasa semakin meningkat. Hal ini disebabkan semakin maraknya pengedar dan pecandu bahan adiktif ini memperjual belikan secara bebas tanpa pandang usia.

Tingginya jumlah pengangguran pada masa pandemik saat ini juga semakin meningkatkan jumlah kasus baru penyalahgunaan narkoba.

Sebab itu, sebagai upaya pencegahan narkoba UPNVJ bersama Sukamto Widodo dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Jakarta Selatan menggelar seminar secara daring yang membahas mengenai “Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba” pada Sabtu (5/12/20). Seminar dihadiri kurang lebih 2.300 peserta yang meliputi seluruh mahasiswa baru UPN Veteran Jakarta, UPN Veteran Jawa Timur, UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Palangkaraya serta mahasiswa Universitas Nusa Cendana.

Dalam pembahasannya Sukamto menyampaikan strategi penanggulangan narkotika mulai dari humanis atau melakukan mencegah agar tidak bertambah, dilakukan direhabilitasi agar terjadi pengurangan, dan memberdayakan agar masyarakat peduli. Lalu Langkah pencegahan lainnya bisa dilakukan dengan lebih keras memberantas jaringan, melaksanakan interdiksi dan melakukan pengawasan terhadap target.

Beliau juga menjelaskan faktor penyebab seseorang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba bukan disebabkan karena kurangnya pengetahuan narkoba beserta akibatnya. Resiko terkuat bisa dari proses biologi seperti lingkungan sejak lahir, penyakit mental, ketelantaran, perlakuan kasar, hubungan kurang baik dengan teman-teman, dan bisa dikarenakan tumbuh kembang yang kurang baik di lingkungan yang memliki pendapatan kekurangan.

Perlu diketahui 240 dari 10.000 penduduk Indonesia berumur 15 hingga 64 tahun terpapar pernah memakai narkoba dan 180 dari 10.000 penduduk Indonesia berumur 15 hingga 64 tahun terpapar memakai narkoba selama satu tahun terakhir.

“Pada kenyataannya lebih dari 80% pecandu mulai menggunakan narkoba pada usia 12 hingga 15 tahun” jelas Sukamto.

Oleh sebab itu, dari hasil survey yang dilakukan BNN ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat guna pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan meningkatkan pengawasan terhadap tempat tongkrongan malam dan tempatbermain game, lakukan pengawasan pada keluarga yang merokok, sosialisasi pada laki-laki yang pengangguran dengan usia produktif 34 – 44 tahun, dan sosialisasi narkoba pada sosial media juga perlu ditingkatkan.

Sukamto juga menjelaskan, terdapat tiga pilihan pagi para pengguna narkoba dalam kehidupan mereka yaitu dilakukkannya rehabilitasi, penjara atau mati.  Tiga pilihan tersebut yang nantinya akan ada di depan mata para penyalahguunaan narkoba dikemudian hari.

Menurut Sukamto penyalahgunaan narkotika mempengaruhi fungsi otak dan menyebabkan ganngguan perilaku yang memerlukan pertolongan.

“Pengguna narkotika lebih baik direhabilitasi dari pada di penjara, karena sebab dari narkotika ialah penyakit otak kronis dan kambuhan yang jika tidak ditangani dengan cepat akan menyebabkan kematianr” ujar Sukamto.

Terdapat tiga rangkaian upaya pemulihan atau rehabilitasi yaitu rehabilitasi medis dengan detoksifikasi, medico-psychiatric treatment dan evaluation serta terapi penyakit atau kelaian penyerta. Kedua, rehabilitasi sosial dengan perubahan pola pikir dan perilaku pengguna, pengendalian diri juga emosi dan kemampuan adaptasi. Ketiga, pasca rehabilitasi yaitu relapse prevention, keterampilan dan produkivitas serta penyatuan kembali kepada masyarakat luas dengan bersosialisasi.

Dengan beberapa penjelasan tersebut diharap hal tersebut akan menjadi ilmu dan pembekalan bagi mahasiswa, serta akan mengerti sebab dan dampak penyalahgunaan narkoba yang tidak hanya merugikan bagi diri sendiri tetapi juga meresahkan bagi masyarakat luas.

Berita Sebelumnya

PROSPEKTIV 2020 Bahas Pentingnya Etika dan Kecakapan dalam Sosial Media Bersama Prof. Dr. H. Suwanto, M.Si

Berita Selanjutnya

International Conference on Law Studies Hari Kedua Paparkan Artikel Ilmiah