Sambut Hari Bela Negara, UPNVJ Gelar Webinar Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara dari Perspektif Tokoh Agama

HumasUPNVJ - Hari Bela Negara tanggal 19 Desember yang diperingati seluruh rakyat Indonesia agar dapat mengenang kembali sejarah perjuangan Bangsa dalam mempertahankan NKRI. Mengenang kembali pengorbanan para Pahlawan Kusuma Bangsa sekaligus untuk menguatkan kembali keyakinan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan, semangat pantang menyerah, kebersamaan dan gotong royong untuk mempertahankan serta menjaga keutuhan NKRI.

Bela Negara bisa dilakukan melalui pengabdian profesi di berbagai bidang kehidupan masing-masing. Disamping itu Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku serta tindakan warga negara , baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dari berbagai ancaman. Ancaman yang ada berpotensi besar bisa meruntuhkan Kedaulatan NKRI dalam segala perspektif seperti keberagaman budaya, sosial, ekonomi, politik bahkan agama. 

Indonesia adalah negara dengan keragaman etnis, suku, budaya, bahasa, dan agama yang nyaris tiada tandingannya di dunia. Selain enam agama yang paling banyak dipeluk oleh masyarakat, ada ratusan bahkan ribuan suku, bahasa dan aksara daerah, serta kepercayaan lokal di Indonesia.  Dengan kenyataan beragamnya masyarakat Indonesia itu, dapat dibayangkan betapa beragamnya pendapat, pandangan, keyakinan, dan kepentingan masing-masing warga bangsa, termasuk dalam beragama. Beruntung kita memiliki satu bahasa persatuan, bahasa Indonesia, sehingga berbagai keragaman keyakinan tersebut masih dapat dikomunikasikan, dan karenanya antarwarga bisa saling memahami satu sama lain. Meski begitu, gesekan akibat keliru mengelola keragaman itu tak urung kadang terjadi. Dari sudut pandang agama, keragaman adalah anugerah dan kehendak Tuhan ; jika Tuhan menghendaki, tentu tidak sulit membuat hamba-hamba-Nya menjadi seragam dan satu jenis saja. Tapi Tuhan memang Maha Menghendaki agar umat manusia beragam, bersuku­-suku, berbangsa-bangsa, dengan tujuan agar kehidupan menjadi dinamis, saling belajar, dan saling mengenal satu sama lain. Sejalan dengan hal itu UPN Veteran Jakarta sebagai Kampus Bela Negara melalui Pusat Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU), LP3M menyelenggarakan Webinar dalam rangka memperingati hari Bela Negara melalui daring dengan tema "Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara". (15/12)

Screen_Shot_2021-12-15_at_09.02.41.png

Dengan latar belakang tersebut maka dalam webinar ini menghadirkan Tokoh-tokoh Agama yang kompeten dalam bidangnya, seperti Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag Kepala Pusat  Litbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI sebagai Keynote Speaker. Dr. Fuad Masykur, M.A. (Tokoh agama Islam), Kustiani, S.Ag., Ph.D, (Tokoh Agama Buddha), Dr. Wayan Suastika, M.Si (Tokoh Agama Hindu) dan Pdt. Jimmy, MI, Sormin, MA (Tokoh Agama Kristen) sebagai narasumber yang dihadiri 357 peserta terdiri dari mahasiswa dan dosen UPNVJ.

Screen_Shot_2021-12-15_at_08.32.22.png

Dr. Anter Venus MA, Comm, selaku Wakil Rektor Bidang Akademik UPNVJ memberikan sambutan sekaligus bertindak sebagai pemantik diawal acara, “Pembelajaran agama pada tingkat mahasiswa berbeda dengan pembelajaran di tingkat pendidikan sebelumnya. Kita harus melihat karakter mahasiswa yang memang sudah diharuskan untuk berfikir luas,” pungkasnya

Venus juga menjelaskan tujuan webinar Bela Negara ini diselenggarakan, “Tujuan kegiatan ini UPNVJ selenggarakan adalah untuk mewujudkan bangsa yang berkualitas, mengajak seluruh civitas akademika untuk memperingati Hari Bela Negara, meningkatkan persatuan dan kesatuan, mampu merefleksikan nilai-nilai Bela Negara dan untuk mengimplementasikan keberagaman dan toleransi antar agama”, tambahnya

Seluruh narasumber memberikan materi sesuai dengan bidangnya masing-masing, diantaranya mengenai Penguatan Moderasi Agama dan Bela Negara dalam Perspektif Agama Islam, Penguatan Moderasi Agama dan Bela Negara dalam Agama Budha, Penguatan Moderasi Agama dan Bela Negara dalam Agama Hindu, dan Penguatan Moderasi Agama dan Bela Negara dalam Perspektif Agama Kristen.

WhatsApp_Image_2021-12-14_at_12.03.08_(1).jpeg

Berita Sebelumnya

dr. Basuki : Disebut Silent Disease, Osteoporosis Kebanyakan Baru Dikeluhkan Ketika Tulang Patah

Berita Selanjutnya

Perdana FISIP UPNVJ Gelar Sidang Skripsi dan Seminar Proposal Luring