Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta dan IDI Kembali Menyelenggarakan International Webinar 2020 series ke 5

prof_frans_web_5.jpg

Humas UPNVJ – Fakultas Ilmu Kedokteran UPN Veteran Jakarta kembali bekerjasama dengan IDI menyelenggarakan International Webinar series 5 yang mengusung tema “Multidisciplinary Approach in Covid -19" secara daring melalui aplikasi zoom dan juga live di Youtube. Kegiatan International Webinar ini diselenggarakan pada hari Sabtu 18 Juli 2020 dengan menghadirkan sebanyak 14 pembicara yang kompeten dibidangnya. Webinar ini diikuti oleh sekitar 1300 peserta baik dari kalangan terkait dan juga dari kalangan umum. 14 pembicara yang hadir diantaranya adalah :

Prof. Dr. med. Frans Santosa, MD, SpJP(K), FIHA, EFMA, FACA, FICA, FASA, SFGISA.

Dr. Broto Wasisto, DTM&H, MPH

Adjunct. Prof.Dr. Eva Suarthana, MD, M.Sc., Ph.D

Prof. Dr. med. Dr. Ito Puruhito, MD,SpBTKV(K)

Prof.Dr. Ilham Oetama Marsis, SpOG(K)

Prof.DR.Dr. Budhi Setianto SpJP(K), FIHA

Prof.Dr. Syamsuhidayat, SpB

Prof.Dr.med. Nico Santosa Hidayat, MD

Prof. Xiangbin Pan

Prof.DR.Dr. Reggy L. Lefrandt, SpJP(K),FIHA, FSGC,FAHA,FAsCC,FICA

Prof.Dr.med. Knut Kröeger, MD, EFMA,FACA,FICA,FASA, SFGISA

Prof.DR.Dr. Harmani Kalim, SpJP(K),FIHA

Prof.DR. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH.

Prof.DR.Dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si, SpF(K)

International webinar series 5 ini dimulai dengan sambutan oleh Rektor UPNVJ, Dr. Erna Hernawati, Ak, CPMA, CA. Dalam sambutannya, Rektor UPNVJ menyampaikan rasa terima kasihnya untuk terselenggaranya International Webinar yang terakhir kepada Prof. Dr. med. Frans Santosa dan juga kepada para narasumber yang hadir. Rektor juga menyampaikan bahwa webinar ini menjadi salah satu bentuk kontribusi dan komitmen UPNVJ. “International Webinar ini tidak lain merupakan kontrbusi UPN Veteran Jakarta untuk ikut didalam mengembangkan pengetahuan khsususnya di bidang kedokteran kepada mahasiswa dan juga dosen-dosen”. “dan tentunya menjadi komitmen kami bahwa kami sebagai perguruan tinggi akan selalu berkontribusi untuk webinar-webinar lainnya.”. Rektor UPNVJ juga menyampaikan kepada pembicara untuk terus dapat membantu dalam acara webinar-webinar selanjutnya yang akan diadakan nantinya.

rektor_web_5.jpg

Setelah sambutan oleh Rektor UPNVJ, acara kemudian dilanjutkan dengan Sambutan kedua, oleh Dr. Broto Wasisto. Dalam sambutannya, seain menyambut para narasumber dan juga para peserta International Webinar series 5 ini, Dr. Broto Wasisto menyampaikan sampai saat ini bahwa Covid 19 belum ditemukan obatnya dan juga masih menjadi penelitian oleh para ahli. Dr. Broto Wasisto menyampaikan “Pada siang ini kita akan mendengarkan uraian atau analisis dari para narasumber yang ahli dalam bidang covid 19, kita sangat beruntung mendapatkan para ahli yang akan berbicara dalam webinar siang ini”. Menutup sambutannya, Dr. Broto Wasisto menyampaikan rasa terimakasih kepada UPNVJ, khususunya kepada Prof. Dr. med. Frans Santosa.

International Webinar series 5 yang diisi oleh 14 narasumber ini,  diawali dengan paparan oleh Prof. Dr. med. Frans Santosa yang menyampaikan tema “Important Considerations in COVID-19 Patients”. Pada awal paparan, Dr frans memaparkan “Covid 19 sebelumnya diketahui hanya menyerang paru-paru seperti penyakit Sars sebelumnya pada tahun 2013.Namun kenyataannya salah, karena Covid 19 nyatanya dapat menyerang ke seluruh organ yang bisa menyebabkan kegagalan organ”.

Prof. Dr. med. Frans Santosa juga menyampaikan bahwa sampai saat ini Covid 19 lebih banyak menyerang kepada pria dengan usia yang lanjut dengan beberapa penyait penyerta seperti penyakit Diabetes. Hal ini dijelaskan oleh Prof. Dr. med. Frans Santosa karena penyakit penyerta seperti Diabetes yang kronis mempunyai Eritrosit yang lemah. Prof. Dr. med. Frans Santosa juga memaparkan dalam menutup paparannya, dengan Take Home Message kepada para peserta untuk melakukan upaya-upaya pencegahan covid seperti olahraga dan jemur badan selama kurang lebih 30 menit antara jam 10.00-11.00 pagi.

Paparan kedua oleh Dr. Broto Wasisto yang menyampaikan tema “Fatwa MKEK yang Erat Berhubungan Dengan COVID-19”. Beliau menyampaikan beberapa pembahasan Fatwa MKEK seperti fatwa tentang rahasia kedokteran, keselamatan dokter, surat keterangan dokter, perawatan jenazah covid, klaim obat baru dan juga seperti iklan kesehatan. Dalam paparannya, Dr. Broto Wasisto menyampaikan bahwa pada akhir-akhir ini terdapat permintaan untuk mencantumkan pernyataan tidak menderita Covid 19, yang mana pada fatwa MKEK dokter tidak mengeluarkan keterangan bebas dari covid 19 pada masa pandemik ini.

dr_broto.jpg

Menutup paparannya terkait surat keterangan dokter, Dr broto menyampaikan perlunya edukasi ke lembaga pemerintahan dalam aturan pengeluaran surat keterangan dokter. “Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi kepada institusi pemerintah maupun swasta tentang permintaan surat keterangan dokter, dan pemeriksaan untuk kebutuhan karantina dan petugas pemerintahan.”

dr_eva.jpg

Paparan ketiga oleh Prof.Dr. Eva Suarthana yang memaparkan tema “i-CARE Global Study: Interventional Assesment of COVID-19 Related Attitudes Concerns, Responses, and Impacts in Relation to Public Health Policies". Dalam paparannya, Prof.Dr. Eva Suarthana, menyampaikan hasil studi  I Care yang telah di lakukan di 50 negara. Pada awal paparannya, Prof.Dr. Eva Suarthana, menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ditemukan vaksin dan obat untuk Covid 19, dan Studi I Care yang diluncurkan tersebut bertujuan untuk memberikan rekomendasi berdasarkan data yang didapatkan kepada pemerintah lokal maupun internasional.

Ditambahkan oleh Prof.Dr. Eva Suarthana, studi I Care menggunakan metode sampling pada Benua dan juga beberapa Negara termasuk di Indonesia. Dari hasil studi yang dilakukan yaitu merupakan tahap 1 pada bulan Maret sampai dengan April, diperoleh bahwa pengisi kuesioner mayoritas perempuan dengan usia rata-rata 41 tahun, dan dari 50 negara yang diperoleh dari pertanyaan terkait kebijakan pemerintah bahwa pada usia muda menyatakan kebijakan pemerintah mereka seperti di negara Brazil, masih terlalu lemah. Menutup paparannya, Prof.Dr. Eva Suarthana, memberikan rangkuman bahwa ditemukan 75% orang mengikuti langkah-langkah pencegahan utama seperti mencuci tangan dan Social distancing, serta Prof.Dr. Eva Suarthana menyampikan rekomendasi sebaikanya pesan kesehatan masyarakat lebih baik apabila mencantumkan bahwa jika patuh akan sangat membantu perekonomian kembali normal dan bukan berisi pesan mengancam dengan denda atau hukuman.

Paparan dilanjutkan oleh Prof. Dr. med. Dr. Ito Puruhito yang menyampaikan tema "Medico-Socio-Cultural Implication of COVID-19 Pandemic for Surgical Services in Cardio-Thoracic and Vascular Disease". Prof. Dr. med. Dr. Ito Puruhito memaparkan implikasi Medico Sosiokultural dalam pandemi Covid 19 yaitu dampak Global seperti bahwa 11.5 juta penduduk terkena Covid 19 dan 550.000 orang mati akibat Covid 19, yang menimbulkan menurunya tenaga kerja dan problem Sosio Kultural. Beliau juga menyampaikan Dokter dan PDS juga terkena dampak dengan berkurangnya intensitas program pendidikan yang menyebabkan menuruntya kualitas pelayanan.

dr_ito_puruhito.jpg

Dalam paparanya, Prof. Dr. med. Dr. Ito Puruhito menyampaikan juga bahwa pelayanaan kesehatan dalam pelayanan penyakit tidak menular memgalami disrupsi sejak awal terjadinya covid yang hal ini diperoleh dari hasil survey WHO. Selanjutnya, Prof. Dr. med. Dr. Ito Puruhito juga menyampaikan bahwa terdapat hubungan para tenaga kesehatan yang beubah seperti tidak adanya pertemuan ilmiah atau kongres secara tatap muka. Menutup paparannya, Prof. Dr. med. Dr. Ito Puruhito menyampaikan bahwa semua spesialiseme dalam ilmu bedah telah terkena pengauh pandemi Covid 19 yang untuk itu perlunya disusun Triage untuk menentukan urgensi pelayanaan bedah dan juga para ahli bedah harus dapat beradaptasi dengan pedoman tatalaksana yang baru.

International webinar series 5 kembali dilanjutkan paparan oleh narasumber ke 5 oleh Prof.Dr. Ilham Oetama Marsis, yang menyampaikan tema "Diagnostik dan Penatalaksanaan Kehamilan dan Persalinan dengan COVID-19". Prof.Dr. Ilham Oetama Marsis menyampikan beberapa hal dalam paparanya seperti insidensi pada populasi umum pada tanggal 1 juli 2020 bahwa di dunia sudah terdapat sekitar 10 juta kasus dan yang tertinggi terdapat di Amerika. Selain itu Prof.Dr. Ilham Oetama Marsis, juga menyampaikan insidensi pada kehamilan di USA terdapat kurang lebih 10.537 kasus dan di Indonseia terdapat 20 kasus yang terjadi di kota Surabaya.

dr_ilham.jpg

Dalam paparannya, Prof.Dr. Ilham Oetama Marsis, juga memaparkan bahwa tidak terjadi gejala yang berbeda antara yang orang hamil dan umum, bahwa terdapat gejala seperti sesak nafas dan batuk yang juga dialami pada gejala Covid 19 lainnya. Dalam paparannya, Prof.Dr. Ilham Oetama Marsis, juga menyampaikan manajemen kehamilan dan persalinan pada masa covd 19, bahwa diperlukan pemeriksaan seperti Antenatal rutin atau umum. Dalam penutup paparannya, kesimpulan yang disampaikan oleh Prof.Dr. Ilham Oetama Marsis bahwa salah satu upaya atau pencegahan ialah pencegahan transmisi yang dapat dilakukan dengan adanya isolasi mandiri, dan juga mencuci tangan dengan baik dan benar.

Setelah paparan oleh narasumber ke 5, International Webinar dilanjutkan paparan oleh narasumber lainnya yang membahas beberapa tema menarik diantarannya adalah, "Peran Kardiologi dan Kedokteran Vascular di Era Pandemi COVID-19" oleh Prof. DR. Dr. Budhi Setianto SpJP(K), FIHA. "Pengertian Moralitas Kedokteran Saat Pandemi COVID-19" oleh Prof. Dr. Syamsuhidayat, SpB. "Radiation Exposure and Risk for Patient in CT of COVID-19 Patients and Possibilities for Dose Reduction" oleh Prof.Dr.med. Nico Santosa Hidayat, yang merupakan MD Radiologe und Dipl. Mathematiker. Peine, Germany. "Out-patient Procedure for Structure Heart Disease in COVID-19 Pestilence" oleh Prof. Xiangbin Pan. "Cardiovascular Comorbidity in COVID-19 Pandemic" oleh Prof. DR. Dr. Reggy L. Lefrandt, SpJP(K), FIHA, FSGC, FAHA, FAsCC, FICA "COVID-19 and long-term Consequences" oleh Prof.Dr.med.Knut Kröeger, MD, EFMA, FACA, FICA, FASA, SFGISA yang merupakan Internist, Angiologist und Sport Mediziner. Krefeld, Germany. "Penyakit Cardiovascular di Masa Pandemic COVID-19: apa yang harus diperhatikan?" oleh Prof. DR. Dr. Harmani Kalim, SpJP(K), FIHA. "Acid Related Disease in COVID-19 Era" oleh Prof. DR. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH. Dan paparan terakhir dengan tema “Kesehatan Tradisional dan COVID-19" oleh Prof. DR. Dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si, SpF(K).

International Webinar series ke 5 ini berakhir pada pukul 17.00 dengan ditutup oleh Prof. Dr. med. Dr. Frans Santosa selaku moderator dan juga pembicara serta ditutup oleh Dr. Broto Wasisto yang menyampaikan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya acara International Webinar yang telah berlangsung sampai saat ini kepada UPNVJ, para narasumber dan juga para peserta yang telah mengikuti keseluruhan series kegiatan International webinar ini.

Berita Sebelumnya

Rapat Teknis PPID UPNVJ dengan Komisi Informasi Pusat

Berita Selanjutnya

UTBK Gelombang Kedua, Masih Ada yang Salah Lokasi